Breaking News
Loading...
Senin, 22 November 2010

Ayah Bunda Nabi Muhammad SAW di Surga

Senin, November 22, 2010
Oleh : KH. Luthfi Bashori
 
Ayah Nabi SAW bernama Sayyid Abdullah bin Abdul Mutthalib, beliau wafat tatkala Nabi SAW bereda di dalam kandungan. Sedangkan ibunda Nabi SAW bernama Sayyidah Aminah Azzuhriyah beliau wafat tatkala Nabi SAW berusia enam tahun.
Beliau berdua termasuk penduduk Makkah yang tergolong Ahlul Fathrah, maksudnya adalah orang-orang yang hidup di Makkah pada jaman sebelum diutus Nabi SAW sebagai seorang Rasul. Karena itu tidak ada ancaman siksa sedikitpun bagi kaum yang belum masuk Islam saat itu, karena ajaran Islam belum diturunkan oleh Allah kepada umat manusia.
Ayah bunda Nabi SAW bukanlah tergolong para penyembah berhala, pemain judi, penenggak miras, namun beliau berdua hidup sebagai masyarakat yang terhormat dan berperangai baik, apalagi orang tua mereka Sayyid Abdul Mutthalib adalah pembesar utama kota Makkah yang bertugas menjaga kemashlahatan Ka`bah dan kaum suku Quraisy?
Allah berfirman mengenai kondisi orang-orang Ahlul Fathrah pada surat Al-Isra ayat 15 yang artinya : Dan tidaklah Kami menyiksa orang-orang, sehingga Kami mengutus seorang Rasul kepada mereka.
Dalam riwayat hadits shahih, Nabi SAW bersabda : Empat golongan yang kelak akan berdialog dengan Allah : 1. Orang tuli yang tidak dapat mendengar sama sekali. 2. Orang bodoh tolol. 3. Orang pikun. 4. Ahlul Fathrah.
  1. Orang tuli menyampaikan unek-unek hatinya : Wahai Allah, sungguh ajaran Islam telah datang, tapi aku sama sekali tidak mendengarnya.
  2. Orang bodoh tolol menyampaikan maksud hatinya : Wahai Allah, sungguh ajaran Islam telah datang, tapi banyak anak-anak kecil yang menutupiku dari Islam dengan kotoran hewan.
  3. Orang pikun ikut mengatakan : Wahai Allah, ajaran Islam telah datang, tapi aku lupa semuanya.
  4. Ahlul Fathrah tak mau kalah menyampaikan argumentasinya : Wahai Allah, saat kami hidup Engkau belum mengutus seorang nabipun kepada kami.
Lantas di saat itulah Allah mengadakan perjanjian agar mereka taat kepada-Nya, dan anehnya Allah merespon ungkapan konyol mereka dengan mengutus malaikat kepada empat kelompok ini dan berpesan kepada malaikat-Nya: Masukkan saja mereka ini ke dalam neraka, tapi jika mereka masuk ke dalamnya, mereka merasa dingin dan selamat dari siksa api neraka, bagi yang enggan ya selamatkan saja dari neraka ! (HR. Ahmad, Ishaqq bin Rahuyah dan Albaihaqi). Adapun maksud neraka dingin pemberi keselamatan itu adalah sorganya Allah.
Nabi SAW juga bersabda : Aku berdoa memohon kepada Tuhanku, agar tidak ada satupun keluargaku yang masuk neraka, maka doaku dikabulkan. (Dari Abu Sa`id Abdul Malik bin Abi Utsman, disebutkan dalam kitab Dzakhairul `Uqba karangan Alhafidz Muhibbuddin Atthabari). Sedangkan yang dimaksud keluarga Nabi SAW (Ahlul Bait) secara mutlak menurut para ulama, adalah para istri Nabi SAW dan Ahlul kisa (Sy. Ali bin Abi Thalib, Syd. Fathimah, Sy. Hasan dan Sy. Husain). Jika para istri, anak, menantu Nabi SAW dikategorikan sebagai keluarga (Ahlul baitnya) Nabi SAW, bagaimana dengan ayah bunda Nabi SAW ? Pasti beliua berdua terglong keluarga Nabi SAW yang dijamin masuk sorga.
Adapun hadits yang menerangkan bahwa tatkala Nabi SAW ditanya oleh seseorang tentang nasib orang tua mereka, maka Nabi SAW menjawab : Ayahku dan ayahmu berada di neraka. (HR. Muslim), menurut para ulama Ahlus sunnah wal jamaah ada beberapa takwilan, antara lain :
  1. Saat Nabi SAW menjawab pertanyaan orang itu, terjadi sebelum turun firman Allah ayat 15, surat Al-isra, Waa kunnaa mu`addzibiina hatta nab`ats rasuula (Tidaklah Kami menyiksa orang-orang sehingga Kami mengutus seorang Rasul). Jadi setelah ayat ini turun, maka keterangan Nabi SAW kepada si penanya itu pun diralat (dimansukh).
  2. Bahwa, neraka yang dimaksud oleh Nabi SAW adalah neraka dingin pemberi jaminan keselamatan (artinya ya sorga) karena ayah Nabi dan ayahnya si penanya termasuk Ahlul Fathrah.
Dalil-dalil yang menunjukkan bahwa Ayah bunda Nabi SAW kelak akan masuk sorga, masih cukup banyak, namun cuplikan rigkas ini sudah cukup untuk dijadikan pedoman umat Islam.
Betapa celakanya kaum Wahhabi dan kelompok semisalnya, yang menuduh kasar terhadap ayah bunda Nabi SAW dengan menvonis beliau berdua sebagai penghuni neraka selama-lamanya. Na`udzubillahi min dzaalik. Pasti Nabi SAW juga akan murka kepada para penuduh itu. 

Next
This is the most recent post.
Posting Lama

0 komentar:

Posting Komentar

 
Toggle Footer